SEJARAH DESA
Desa Belo adalah sebuah desa di Indonesia yang memiliki cerita sejarah yang menarik. Pada zaman dulu, ada tokoh hebat bernama Petta Tellarie yang sangat patriotik. Dia berjuang untuk melindungi wilayah desa dari perang yang disebut “Perang Belo” atau “Musu Belo” Waktu itu, Wilayah Ganra sedang mengalami pertikaian besar antara dua kelompok, yaitu Arung Ganra dan Datu Mari-Mari. Di tengah situasi sulit itu, ada seorang ibu hamil yang menerima warisan berharga. Dia diberi sebuah bambu oleh seseorang, dan dianjurkan untuk menyimpannya di tiang rumahnya dengan pesan, “Setelah anakmu lahir, berikan bambu ini kepada anakmu.” Ternyata bambu itu berubah menjadi sebuah keris yang istimewa, yang kemudian disebut “Lamba Belo.” Keris Lamba Belo menjadi lambang keberanian dan senjata kuat untuk mempertahankan wilayah Belo. Akhirnya, pada tahun 1977, Desa Belo resmi terbentuk setelah terpisah dari Desa Ganra. Sejak saat itu, desa ini terus menjadi tempat bersejarah dengan semangat perjuangan dari tokoh Petta Tellarie dan keris Lamba Belo yang menjadi simbol keberanian desa ini.
Di Desa Belo sendiri terdapat beberapa situs sejarah dan budaya yang menjadi peninggalan pendahulu Desa Belo. Pertama ada sebuah sumur bernama “Petta Sare Weranie” yang menurut masyarakat sekitar tidak pernah mengalami kekeringan meskipun pada masa kemarau. Sumur tua ini disebutkan sebagai tempat para pejuang pada saat tragedi “Musu Belo” untuk mandi sebelum berangkat berperang. Yang kedua adalah “Kerame’e” yang menurut cerita masyarakat sekitar merupakan makam dari Petta Kerame’e. Kedua lokasi ini merupakan tempat masyarakat desa untuk melakukan upacara adat Bugis yang disebut Mappadendang.
Adapun yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Belo adalah sebagai berikut :
A.YUSUF SINGKE | 1977-1983 |
H.ABDUL KHALID | 1983-1984 |
A.MUH.RIDHA | 1984-1992 |
HASAN AMIN | 1992-2001 |
SYARIFUDDIN.D | 2001-2006 |
H.ALIMUDDIN | 2006-2018 |
WAHYU ASHARIE. A, S.IP. NLP | 2018-Sekarang |
Desa Belo merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng. Desa Belo terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Belo,Dusun Paomallimpoe, dan Dusun Cennoe.
PEMERINTAH DESA
Dalam sebuah Desa dibutuhkan pemerintahan untuk menata dan mengurus setiap hal yang berkaitan dengan Desa. Struktur Pemerintahan Desa terdiri dari beberapa tingkatan yang setiap tingkatannya memiliki porsinya sendiri. Pemerintah Desa ditugaskan oleh pemerintah pusat untuk mengatur masyarakat pedesaan setempat berdasarkan dengan undang-undang yang ada demi mewujudkan pembangunan pemerintah diwilayah Desa.
Setiap Desa dikepalai oleh seorang kepala desa yang dibantu oleh jajaran perangkat Desa lainnya dalam mengurus setiap keperluan desa. setiap jajaran memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing. dengan pembagian tugas diharapkan setiap jajaran bisa memaksimalkan kinerjanya.