SEJARAH DESA
Pada zaman dahulu, Ganra memiliki tokoh patrioritas yaitu Petta Tellarie yang telah berjuang mempertahankan wilayah teritorial kerajaan pada saat terjadinya perang saudara antara arung Ganra dengan Datu Mari-Mari atau yang umumnya disebut MUSU BELO atau PERANG BELO. dan pada saat terjadinya perang Belo ada seorang Ibu Hamil yang diberi Wasiat bahwa ada Bambu diselipkan ditiang rumah dan dia mengambil bambu tersebut, yang berisi sebuah petunjuk “Setelah anakmu lahir berikan bambu itu kepada anakmu”. Singkat cerita bambu itu berubah menjadi keris (Lamab Belo), Lamba Belo itulah dijadikan senjata untuk memperjuangkan daerah Belo dan sejarah terbentuknya Desa Belo pada tahun 1977 di Desa Ganra dan terpecah dari Dusun Ganra menjadi Desa Belo.
Adapun yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Belo adalah sebagai berikut :
A.YUSUF SINGKE | 1977-1983 |
H.ABDUL KHALID | 1983-1984 |
A.MUH.RIDHA | 1984-1992 |
HASAN AMIN | 1992-2001 |
SYARIFUDDIN.D | 2001-2006 |
H.ALIMUDDIN | 2006-2018 |
WAHYU ASHARIE,A,S.Ip | 2018-Sekarang |
Desa Belo merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng. Desa Belo terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Belo,Dusun Paomallimpoe, dan Dusun Cennoe.
PEMERINTAH DESA
Dalam sebuah Desa dibutuhkan pemerintahan untuk menata dan mengurus setiap hal yang berkaitan dengan Desa. Struktur Pemerintahan Desa terdiri dari beberapa tingkatan yang setiap tingkatannya memiliki porsinya sendiri. Pemerintah Desa ditugaskan oleh pemerintah pusat untuk mengatur masyarakat pedesaan setempat berdasarkan dengan undang-undang yang ada demi mewujudkan pembangunan pemerintah diwilayah Desa.
Setiap Desa dikepalai oleh seorang kepala desa yang dibantu oleh jajaran perangkat Desa lainnya dalam mengurus setiap keperluan desa. setiap jajaran memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing. dengan pembagian tugas diharapkan setiap jajaran bisa memaksimalkan kinerjanya.